Pengelolaan IWRM (Integrated Water Resources Management) dan study kasus penerapannya
Konsep ini memilih pendekatan bottom up ketimbang top down dan mendorong pengelolaan sumber daya secara multi sektor serta multi disiplin.
Pendekatan terpadu pada pengelolaan sumber daya air akan mengedepankan kemajuan penggunaan sumber daya air, dan memupuk keberlangsungan sumber daya air dan kesetaraan sesama pemangku kepentingan. Dalam Agenda 21 UN Conference on Environment and Development, Rio de Janeiro, 1992, dicetuskan bahwa pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh dan terpadu lintas sektor dalam kerangka kebijakan sosial ekonomi nasional adalah sungguh penting.
Karena air adalah elemen vital yang menunjang kehidupan dan pembangunan. Maka pengelolaan berkesinambungan harus mempertimbangkan faktor sosial ekonomi dan lingkungan. IWRM adalah proses utama dimana berbagai faktor terhubung, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dari berbagai level dalam kerangka koordinasi dan perencanaan lintas sektor dari berbagai kalangan terkait.
Prinsip utama IWRM, sesuai dengan prinsip Dublin 1991 adalah pembangunan dan pengelolaan Sumber Daya Air harus berdasarkan pendekatan partisipatif melibatkan berbagai pengguna, perencana dan pembuat kebijakan di semua tingkat.
Pendekatan terpadu pada pengelolaan sumber daya air akan mengedepankan kemajuan penggunaan sumber daya air, dan memupuk keberlangsungan sumber daya air dan kesetaraan sesama pemangku kepentingan. Dalam Agenda 21 UN Conference on Environment and Development, Rio de Janeiro, 1992, dicetuskan bahwa pengelolaan sumber daya air secara menyeluruh dan terpadu lintas sektor dalam kerangka kebijakan sosial ekonomi nasional adalah sungguh penting.
Karena air adalah elemen vital yang menunjang kehidupan dan pembangunan. Maka pengelolaan berkesinambungan harus mempertimbangkan faktor sosial ekonomi dan lingkungan. IWRM adalah proses utama dimana berbagai faktor terhubung, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dari berbagai level dalam kerangka koordinasi dan perencanaan lintas sektor dari berbagai kalangan terkait.
Prinsip utama IWRM, sesuai dengan prinsip Dublin 1991 adalah pembangunan dan pengelolaan Sumber Daya Air harus berdasarkan pendekatan partisipatif melibatkan berbagai pengguna, perencana dan pembuat kebijakan di semua tingkat.
Penerapannya
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Sanitasi adalah
perilaku disengaja dalam pembudayaan air hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan brbahaya lainnya
dengan harapan usaha tersebut dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
STBM memiliki 5 (lima) pilar yang harus diterapkan, yaitu; 1. Penghapusan buang
air besar sembarangan/di tempat terbuka 2. Mencuci tangan pakai sabun 3.
Pengolahan air minum 4. Pengelolaan sampah padat 5. Pengelolaan air limbah
Untuk menerapkan kelima pilar tesebut diperlukan peran serta masyarakat
terutama kaum perempuan. Di mana pengenalan STBM tersebut harus dimulai sejak
dini, dan tentunya anak-anak memiliki kedekatan yang besar terhadap ibu, selain
itu kegiatan perempuan lebih banyak langsung bersinggunangan dengan air, sampah
dan limbah terutama di area domestik
TUGAS V-CLASS TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR
Nama: Agil Imam Aryana
Kelas: 2TA05
NPM: 10318278
Komentar
Posting Komentar